Minggu, 07 Juli 2013

Kultwit seorang Dokter Neurosurgeon tentang Ganja


Ryu Hasan

@ryuhasan

Neurosurgeon, that's it and that's all
Indonesia

Setelah tembakau (nikotin) dan alkohol, obat nomer 3 yang paling sering disalah gunakan adalah mariyuana alias ganja.

Mariyuana (ganja) adalah nama yg lazim diberikan kpd daun dan bunga yg dikeringkan dari tanaman Canabis sativa, semacam pohon rami.

Kurang lebih 2 juta orang amrik mengonsumsi mariyuana setiap bulannya. Mode umumnya mengisap daunnya dlm bentuk lintingan.

Tapi mariyuana sebetulnya juga efektif bila dimakan, sebagai tambahan sayur atau minyaknya dipakai dalam kue brownies coklat dsb.

Efek psikoaktif mariyuana utamanya karena THC (delta-9-tetrahydrocannabunol). Tapi ada sekitar 80 bahan lain di daun ganja yg befek sama.

Praktek merokok daun Cannabis sativa dan kata "marijuana" dikenalkan ke AS bagian selatan pada awal abad ke 20.

Mariyuana makin lama makin populer di amrik terutama pada kelompok2 terententu, pemusik misalnya. Dan mitos horor tentang daun ini dimulai.

Mitos horor bermula pada sebuah artikel di koran New Orleans, yg memaparkan "ancaman mariyuana" yg dengan cepat diikuti koran2 amrik yg lain

Di koran2 seantero amrik saat itu menceritakan mariyuana bisa membuat orang menjadi kriminal dan bahkan jadi gila. Tanpa dasar bukti apapun.

Hasil representasi yg keliru terhadap mariyuana akibat kelatahan media masa amrik saat itu adalah diloloskannya UU anti maryuana.

Di banyak negara bagian AS, mariyuana scr hukum diklasifikasikan sbg narkotika (opiat). Padahal mariyuana sama sekali berbeda dg narkotika

Mengklasifikasikan UU mariyuana sebagai narkotik sama artinya meloloskan UU bahwa hijau adalah merah, tapi UU itu masih berlaku sampai skrg.

Potensi kecanduan mariyuana memang riil, tapi sangat rendah. Kebanyakan org menggunakannya sewaktu masih muda dan berhenti saat usia 40an

Apa bahaya mariyuana bagi kesehatan? Ini yg sulit dijawab. Krn klaim2 meyakinkan atas bahaya mariyuana sejauh ini jumlahnya sgt terbatas

Tetapi para ahli sepakat: penggunaan mariyuana secara berat dan jangka panjang pun efeknya jauh lebih ringan ketimbang tembakau dan alkohol!

Dan, meskipun alkohol dan (apa lagi) tembakau jauh lebih berbahaya secara kesehatan ketimbang mariyuana, kedua barang itu justru dilegalkan

Sebenarnya bahan aktif THC itu sendiri memiliki efek terapeutik, memberikan manfaat sebagai pengobatan medis.

Sejak awal 1990an,THC sdh digunakan secara luas untuk menekan mual dan muntah pada penderita kanker & merangsang nafsu makan penderita AIDS.

Mariyuana juga diketahui sebagai pemblokir kejang yang sangat efektif terutama pada penderita epilepsi, melebarkan bronkus penderita asma...

Mariyuana bisa mengurangi keparahan glaucoma, mengurangi kecemasan, menaikkan nilai ambang reseptor nyeri sehingga efektif mengurangi nyeri

Cara pandang dunia medis tentang mariyuana berubah total pada awal 1990an ketika ditemukannya 2 reseptor THC di otak: CB1 dan CB2.

CB1 merupakan reseptor terkait protein-G yg paling menonjol di otak. CB2 ditemukan di batang otak dan sel2 sistem imunitas kita!

Timbul pertanyaan: mengapa ada reseptor THC di otak? Hampir tidak mungkin otak kita ini berevolusi untuk memediasi efek2 menghisap mariyuana

Teka teki itu dalam waktu yg tidak terlalu lama terjawab dengan ditemukannya sebuah golongan neurotransmiter canabinoid endogen tahun 2004

Neurotransmiter endocannabinoid pertama yg diisolasi diberi nama "anandamide" yang berarti "internal bliss" alias "kebahagiaan batin"

Sebenarnya kebahagiaan batin diri kita dimunculkan salah satunya oleh cannabinoid endogen yg memang diproduksi oleh tubuh kita sendiri.

Jadi THC tidaklah asing bagi tubuh manusia krn sudah tercetak di dalamnya reseptor2 untuk merespon secara posittif kehadiran materi ini

Tapi sekali lagi tuips, kuncinya adalah tepat dosis, apapun jenisnya kalau konsumsinya kelewat takaran dampaknya akan buruk....

Dan, jangan melanggar undang2, kalau tidak setuju ya berusaha bagaimana UU itu digantai, jangan dilanggar....


A&Q
  • Bisa banget :) “@SinyoMbethik: @ryuhasan nyeri hati juga nggak?”
  • @ryuhasan ancaman pidana pengguna ganja justru yg bnyk memakan korban, bkn ganja!
  • Jauh berbeda “@damar_dito: @ryuhasan jadi addiction dan withdrawal effectnya juga gak separah heroin pak?”
  • Dulu :) “@LoungeAct__: @ryuhasan pernah dok? :)”
  • Meng-enhance :) “@monethamrin: Cimeng bisa melenakan demokrasi? @newsplatter: Sementara orang2 lain ngebahas demokrasi Mesir, @ryuhasan
  • Di Jatim namanya "tengwe" dok RT @ryuhasan: Kurang lebih 2 juta orang amrik mengonsumsi mari.......mengisap daunnya dlm bentuk lintingan.
  • Bonobo, simpanze, orangutan “@aditya_nw: @ryuhasan apa cmn manusia yg punya reseptor THC? Apakah cmn manusia yg bs "giting" lwt marijuana
  • Nah. RT @Cannabidroid: kita serius koq. Lampiran 1 UU No.35/2009 itu sasaran @KGI__ untuk direvisi. For our future. Iya kan Dok @ryuhasan ?
  • @Cannabidroid @ndriiiee @KGI__ @ryuhasan harus serius bro. Harus lebih serius. Itu wakil2 rakyat juga diem banyak yg dukung khok :-)
  • Rokok jauh lebih membahayakan kesehatan dan mematikan “@csi_wulan: @ryuhasan kalau dengan kecanduan rokok dan alkohol lebih besar mana, dok?
  • SMA :) “@DV_Masdar: Haha, pas masih mahasiswa ya dok? :p "@ryuhasan: Dulu :) “@LoungeAct__: @ryuhasan pernah dok? :)”"”
  • Kalo ngisepnya sekwintal sehari rusak juga :) RT @csi_wulan: @ryuhasan berarti kalau ada yg bilang bahwa ganja itu merusak otak,?
  • Perhatikan dosis aman RT @jalijalilagi: @ryuhasan kalo konsumsi psilocybin mushroom dengan tujuan rekreasional gak berbahaya kan Dok? :p
  • Tidak RT @fabio_itsme: @ryuhasan dok nyimeng dlm wkt yg lama di masa muda apakah ada relasi nya terhadap lupa dimasa tua?
  • Sangat bisa RT @bundabaik: @ryuhasan , dok, ganja bisa mengurangi rasa sakit ketika mo melahirkan gak?
  • Jelas bisa, ini termasuk efek utama :) “@akukira: @bundabaik @ryuhasan dok, ganja bisa ngilangin galau ndak dok :)”
  • Kemungkinannya besar “@andriApriadi2: @ryuhasan masih Äϑα kah kemungkinan ganja akan dilegalkan di Indonesia dok ?”
  • Krn ketidaktahuan “@dimashutomo: @ryuhasan tp mengapa heroin dan ganja sama2 masuk narkotika golongan1 dok, pdahal kata dokter efeknya beda
  • Sangat setuju “@Iwan_Jro: @ryuhasan salam kenal dok. Apabila ada legalisasi mariyuana dsini apakah dokter akan menyetujuinya?”