Rabu, 27 Juni 2012

Cara Menghasilkan Uang dari Blog

Bagi Anda yang tidak percaya bahwa dengan menulis blog bisa menghasilkan uang dan menjadi pekerjaan penuh, maka Anda perlu melakukan riset sendiri karena Anda pasti tidak akan percaya pada saya.
Betul, menulis di blog bisa mendatangkan uang!
Kalo Anda melihat blog (website yang ditulis oleh perorangan) ketika anda sedang browsing sesuatu, dan Anda melihat berbagai iklan bermunculan baik secara spontan maupun di sekitar tampilan blog-nya, itu berarti laman blog itu menghasilkan uang bagi si pemiliknya. Dan semakin menarik dan dicari (di browsing) tulisan di blog Anda, maka blog Anda akan semakin muncul dalan halaman daftar pencarian Google (google search engine), dan semakin banyak lah iklan yang akan bermunculan menawarkan diri untuk mengisi blog Anda. Menarik bukan? 


Anda bisa mengerjakan blog Anda dari rumah, dan dari mana saja, dengan kebebasan waktu serta tidak perlu capek bekerja 8-10 jam dan harus bermacet-macetan di jalanan, bisa memiliki waktu pribadi dan keluarga lebih banyak, dan uang akan mengalir terus kepada Anda seperti halnya Anda memiliki kebun uang di halaman belakang rumah Anda.. 


Memang, no pain no gain.. Tidak ada makan siang yang gratis.. Anda harus berusaha memulainya, menyelesaikannya, menikmatinya, dan melimpahkannya.. Ya, layaknya pengusaha, 4 cara itu harus dilakukan untuk mencapai sukses yang kita mau. Lebih lengkapnya tentang 4 cara itu, saya akan paparkan di tulisan selanjutnya.


Salam Nampol Abis!

Minggu, 10 Juni 2012

Berbisnis, pilih Facebook atau Twitter? (Ekologi Media Sosial)

Dalam mencari duit, kita harus ngotot dan pinter memilih. Baik sebagai pengusaha, pedagang, ataupun pribadi, kita dapat membangun brand dan menyalurkannya melalui media sosial yang marak sekali seperti jamur di musim hujan.. Nah, pertanyaannya adalah, kalo buat Bisnis, pilih pake Facebook atau Twitter?

Dalam bahasa ilmiahnya, artinya kita harus memahami ekologi media sosial, baik itu ditujukan untuk kepentingan tujuan perusahaan maupun bisnis pribadi. Ketika memeriksa ekologi media sosial, dengan cepat menjadi jelas bahwa banyak situs yang telah menyerang suatu keseimbangan di antara blok yang berbeda dari sarang lebah. (Lebih jelasnya baca dulu "Hutan & Kerangka Sarang Lebah Media Sosial"

Terdapat 7 blok fungsional yang dapat dibaca di: Binatang apa sih Social Media itu? (Part 1) dan Binatang apa sih Social Media itu? (Part 2). Beberapa lebih fokus pada identitas, beberapa lebih pada berbagi, dan sebagainya. Tak satu pun dari situs utama saat ini media sosial hanya berfokus hanya pada satu blok. Gene Smith (2007), salah satu blogger yang membantu mengembangkan kerangka kerja ini, berpendapat bahwa situs cenderung berkonsentrasi pada tiga atau empat blok utama. (Gambar dibawah menunjukkan ekologi masing-masing jenis sosial media dengan fokus fungsional dominan pada blok yang berwarna gelap)


Dengan menggunakan alat seperti kerangka sarang lebah, semakin penting untuk memahami dan mengembangkan platform media sosial, dan lanskap media sosial secara lebih umum. Maka terdapat pedoman - yaitu 4 Cs: Cognize / Memperhatikan, Congruity / Kesesuaian, Curate / Mengawas, dan Chase / Mengejar - berkaitan bagaimana perusahaan harus mengembangkan strategi untuk monitoring, pemahaman, dan menanggapi berbagai kegiatan media sosial.

  1. Cognize / Memperhatikan: 
    • Mengenali dan memahami lanskap sosial media
    • Mengungkap implikasi  dari fungsi dan keterlibatan media sosial untuk memahami pelanggan Anda
    • Mengetahui apakah dan di mana percakapan tentang suatu perusahaan sedang terjadi, dan bagaimana ini diberdayakan 
    • Mengamati, mencari dan mengakomodasi hubungan baik dengan influencer yang utama
    • Melakukan intelijen kompetitif untuk para pesaing
  2. Congruity / Kesesuaian 
    • Mengembangkan strategi yang kongruen dengan fungsi media sosial yang berbeda dan tujuan perusahaan
    • Fokus pada blok inti sarang lebah dari kegiatan media sosial yang akan memfasilitasi kebutuhan bisnisnya. 
    • Fokus pada kecepatan percakapan. 
    • Fokus pada kebahagiaan pelanggan yang meningkat (misalnya, seberapa baik masalah pelanggan diselesaikan) dan masukan pelanggan ( misalnya, saran untuk meningkatkan produk atau jasa). 
    • Mengintegrasikan strategi media sosial erat dengan strategi pemasaran lainnya.
  3. Curate / Mengawas
    • Perusahaan harus bertindak sebagai kurator/pengawas interaksi media sosial dan konten.
    • Perusahaan harus bergabung ke dalam percakapan pada platform media sosial,
    • Mengembangkan kebijakan yang garis besar bagaimana karyawan mereka menjaga dan melestarikan berbagai bentuk keterlibatan media sosial
    • Menciptakan 'mash-up', yang menggabungkan isi dan fungsi dari berbagai sumber yang sudah ada, seperti individu kredibel di situs mereka, dan/atau menghadirkan penelitian yang ada dari situs lain.
    • Melakukan uji tuntas untuk memastikan bahwa kesempatan yang maksimal dan risiko diminimalkan 
  4. Chase / Mengejar
    • Memindai lingkungan mereka untuk memahami kecepatan percakapan dan arus informasi lain yang dapat mempengaruhi posisi saat ini atau masa depan di pasar 
    • Meninjau kembali asumsi tentang kebutuhan sebuah keterlibatan masyarakat, 
    • Mengamati bagaimana media sosial lainnya platform yang berkembang, 
    • Mengukur seberapa pesaing merespons
    • Lebih khusus lagi, penting untuk mengikuti percakapan dan interaksi lainnya yang mencakup suatu perusahaan, merek, produk, atau individu.

Hutan Sosial Media & Sarang Lebah-nya

Mengambil, menterjemahkan, sekaligus mengkerucutkan  artikel dari Jan H. Kietzmann, Kristopher Hermkens, Ian P. McCarthy, Bruno S. Silvestre dengan judul "Social media? Get serious! Understanding the functional building blocks of social media", adalah cara saya belajar dan memahami blok bangunan fungsional dari media sosial.

Pengetahuan dan teori tentang media sosial dirasa masih sangat minim dikarenakan masih tergolong baru-nya dunia internet, khususnya di Indonesia, dan juga dikarenakan perkembangan yang berkiblat di dunia barat, yang terus berevolusi dengan sangat cepat.

Untuk membantu mengatasi kesenjangan dalam pengetahuan, artikel ini hadir dan menggambarkan kerangka sarang lebah dari tujuh blok bangunan media sosial. Baik dimanfaatkan secara individual dan bersama-sama, blok sarang lebah ini dapat membantu pemberi keputusan/pemimpin memahami ekologi media sosial, dan untuk memahami audiens mereka dan kebutuhan timbal balik mereka. Tujuannya adalah:

  • Untuk memahami kerangka sifat-sifat fungsional yang berbeda dari kegiatan media sosial, 
  • Untuk membandingkan dan kontras fungsi dan implikasi  kegiatan media sosial yang berbeda,
  • Sebagai pedoman untuk bagaimana perusahaan harus mengembangkan strategi untuk monitoring, pemahaman, dan menanggapi berbagai kegiatan media sosial.
Kerangka pada gambar diatas adalah sarang lebah dari tujuh blok bangunan fungsional: identitas, percakapan, berbagi, kehadiran, hubungan, reputasi, dan kelompok. Setiap blok memungkinkan kita untuk membongkar dan memeriksa: (1) aspek yang spesifik dari pengalaman pengguna media sosial, dan (2) implikasinya terhadap perusahaan. Bangunan blok tersebut tidak saling eksklusif, namun tidak semua harus hadir dalam kegiatan media sosial.

Untuk lebih jelasnya, Anda dapat ikuti blog saya yang berjudul:
Binatang apa sih Social Media itu? (Part 1)
Binatang apa sih Social Media itu? (Part 2)


Sabtu, 09 Juni 2012

Binatang apa sih Social Media itu? (Part 2)

Sosial Media? Kenapa sih kok bisa booming banget? Sesuatu banget ya.. 

Lanjutan dari artikel Binatang apa sih Social Media itu? (Part 1) adalah sebagai berikut.. Mari kita sembelih sama-sama.. :D

7 fungsi social media, 3 fungsi di artikel sebelumnya dan 4 lagi di artikel ini:
  1. Identitas/Identity
  2. Percakapan/Conversation
  3. Berbagi/Sharing
  4. Kehadiran/Presence : Konsep dari kehadiran disini merupakan sejauh mana pengguna media sosial dapat tahu/melihat apakah pengguna lain dapat diakses di dunia maya dan/atau di dunia nyata baik secara data (chat) maupun tatap muka langsung (live streaming) melalui status yaitu ‘available’ atau ‘hidden’ (Facebook chat, Yahoo Massanger, Skypee)  Mengingat konektivitas semakin banyak orang di perjalanan/bergerak, kehadiran ini menjembatani nyata dan virtual, dengan mengetahui di mana posisi orang lain berada secara fisik (foursquare).
  5. Keterhubungan/Relationship : Dengan kita 'berhubungan,' berarti ada dua atau lebih pengguna memiliki beberapa bentuk keterhubungan/asosiasi yang menyebabkan mereka untuk berkomunikasi, berbagi objek dari sosialitas, saling bertemu/kopi darat, atau hanya saling terdaftar satu sama lain sebagai teman atau penggemar. Keterhubungan bisa melalui cara bebas/flow tanpa pengaturan formal apa dan berapa banyak informasi yang mereka harus berbagi (blog, twitter, youtube), dan yang lebih tertutup/terstruktur, melalui sistem referal/disarankan oleh orang yang kita kenal, dan perlu info tambahan untuk persetujuan (LinkedIn, Facebook). Penelitian menunjukkan bahwa semakin padatnya kualitas hubungan dan besarnya kuantitas pada "daftar teman" pengguna ini, dan juga lebih sentral posisinya dalam portofolio, semakin besar kemungkinan bahwa pengguna menjadi anggota berpengaruh ('influencer') dalam jaringan mereka. Hal ini juga mengacu pada 'multiplexity' hubungan, yaitu ketika pengguna dihubungkan oleh lebih dari satu jenis hubungan (misalnya, mereka adalah rekan kerja dan teman)
  6. Reputasi/Reputation : Reputasi dapat memiliki arti yang berbeda pada platform media sosial. Dalam kebanyakan kasus, reputasi adalah masalah kepercayaan, tapi karena teknologi informasi belum pandai menentukan kriteria yang bersifat kualitatif, situs media sosial bergantung pada alat yang secara otomatis meng-agregat pengguna informasi untuk menentukan kepercayaan. Namun di media sosial, reputasi merujuk bukan hanya kepada jumlah orang yang melihat, tetapi juga bentuk apresiasi/ penilaian dari isinya, yang sering dievaluasi dengan menggunakan sistem pemberian pilihan/suara pada konten. Di YouTube, reputasi video mungkin didasarkan pada ‘view counts/jumlah yg melihat' atau ‘ratings/pemberian bintang peringkat,' sementara di Facebook dengan jumlah 'like' atau 'suka/jempol', dan sebagainya. Jumlah pengikut/follower di Twitter memiliki keterbatasan nilai dalam hal hanya menunjukkan seberapa populer seseorang, bukan berapa banyak orang yang benar-benar membaca posting. Jika waktu dan aktivitas diperhitungkan dalam komunitas, maka pengukuran jumlah posting dari waktu ke waktu bisa menjadi tolak ukur yang lebih baik. Jika kualitas kontribusi individu yang diperhitungkan, maka sistem pemberian rating akan menjadi pilihan yang tepat.
  7. Kelompok/Group : Ada dua jenis utama dari kelompok yang ada. Pertama, individu dapat menyortir kontak mereka dan menempatkan teman-teman mereka, teman, pengikut, atau penggemar ke dalam berbagai kelompok yang diciptakan sendiri (misalnya, Twitter memiliki daftar). Kedua, kelompok online dapat dianalogikan seperti klub di dunia offline. (misal seperti di Facebook, ada group terbuka bagi siapa saja, group tertutup, persetujuan diperlukan, atau group rahasia, masuk dengan undangan).
Semoga semua ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi maupun perusahaan, dalam memilih dan menggunakan media sosial yang terbentang luas jenisnya, untuk kebermanfaatan diri dan sesama, khususnya untuk membangun komunitas manusia yang lebih bermartabat dan berkemampuan mengubah dunia (baik on-line maupun off-line) menjadi lebih baik..

Salam Nampol abis!

Binatang apa sih Social Media itu? (Part 1)

Sosial Media? Kenapa sih kok bisa booming banget? Sesuatu banget ya.. 

Serius loh, ini pertanyaan yang jawabannya cukup panjang.. Kebetulan saya dikasih artikel yang ditulis oleh Jan H. Kietzmann, Kristopher Hermkens, Ian P. McCarthy, Bruno S. Silvestre dari dosen pembimbing saya pak Irwansyah.. Kalo pengen tahu sesungguhnya Binatang apa sih Social Media itu? Mari kita sembelih sama-sama.. :D

Sosial Medial sangat berkembang pesat bak kodok dimusim hujan karena dia memiliki 7 fungsi yang tidak saling terpisah, namun tidak semua harus hadir secara dominan dalam kegiatannya, sehingga terbangun sifat/jenis sosial media seperti apa dia.

  1. Identitas/Identity : Ada sosial media yang mendorong penggunanya membuat identitas yang seasli-aslinya (Facebook, LinkedIn), namun ada yang membebaskan kita mengekspresikan diri, perasaan, suka-tidak suka (twitter, friendster). Semua ini tergantung sifat dan tujuan dari social media itu sendiri. Tentunya, kita harus sadar bahwa informasi tentang diri sendiri sampai sejauh mana yang kita bagikan dan kepada audiensi yang seperti apa, adalah penting diingat, dan dimungkinkan untuk kita pisah-pisah. (profil di Facebook/twitter agak santai, tapi di LinkedIn profilnya serius.. siapa tau ada head hunter :D) Menyeimbangkan dengan hati-hati berbagi identitas dan melindungi privasi penting dalam memilih alat media sosial; campuran yang salah dapat menyebabkan kurangnya akuntabilitas di kalangan pengguna, mendorong cyber-bullying, dan membuka jalan untuk topik dan warna komentar yang tidak diharapkan .
  2. Percakapan/Conversation : Percakapan ini terjadi untuk segala macam alasan. Orang nge-twit, nge-blog, dan sebagainya untuk menemukan orang yang berpikiran sama dengan kita, untuk menemukan cinta sejati, untuk membangun harga diri, atau berobsesi menjadi yang terdepan dalam ide-ide baru atau trending topik. Namun orang lain juga melihat media sosial sebagai cara untuk membuat pesan mereka didengarkan dan berdampak positif kemanusiaan, masalah lingkungan, ekonomi, atau debat politik. Percakapan adalah hal yang murni dan tulus tanpa di buat-buat, sehingga bila terkesan dibuat atau diarahkan, maka keaslian dalam percakapan akan hilang dan akan segera di tinggalkan.
  3. Berbagi/Sharing : Berbagi sendiri adalah cara berinteraksi di media sosial, tetapi apakah berbagi membuat pengguna ingin berkomunikasi atau bahkan membangun hubungan satu sama lain, itu tergantung pada tujuan fungsional dari platform media sosial. ( objek sosialitas gambar untuk Flickr,  objek sosialitas musik Indie untuk MySpace, dan  objek sosialitas karir untuk LinkedIn). Dua dampak yang mendasar adalah: apakah  memiliki kesamaan/kebutuhan objek sosialitas, atau untuk mengidentifikasi objek baru yang menjadi kepentingan bersama mereka
  4. Kehadiran/Presence
  5. Keterhubungan/Relationship
  6. Reputasi/Reputation
  7. Kelompok/Groups
Supaya gak pegel bacanya.. 4 fungsi social media lainnya kita bikin bersambung ya..
Salam Nampol Abis!

3 Pisau LOGOS (Definisi Ontologis Epistemologis Aksiologi)

Bagi yang mau belajar bareng tentang filsafat, atau sekedar tahu sedikit tentang ilmu-ilmu yang dikatakan orang "kelas berat", tak perlu gentar, mari kita lihat 3 pisau LOGOS (Ilmu/Teori), untuk membedah suatu cara pandang atau keadaan..

  • Ontologis:
    • Ontos = Berwujud
    • Ilmu atau teori tentang segala sesuatu yang ada/berwujud
    • Fokus : WUJUD
  • Epistemologis: 
    • Epistime = Pengetahuan, 
    • Ilmu atau teori yang mempelajari asal mula, sumber, struktur dan metode pengetahuan
    • Fokus : PROSES
  • Aksiologi:
    • Axion = Nilai
    • Ilmu atau teori yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya
    • Fokus : NILAI

Bila ingin melihat segala sesuatu lebih jernih dan spesifik, maka mulailah melihat segala sesuatu dengan 3 pisau/cara pandang ini, agar mendapat gambaran yang lebih utuh..

Walaupun katakanlah Anda cuma SDTT (SD saja Tidak Tamat) tapi bila menggunakan 3 pisau ini dalam berpikir, maka kelihatan langsung seperti orang pintar bukan?

Salam Nampol Abis!

disclaimer: sejujurnya saya tulis artikel ini, di blog saya sendiri, adalah dengan tujuan agar yang saya pelajari dan browsing-browsing lebih nyangkut di otak daripada sekedar dibaca.. jadi, kalo ada yg salah mohon dikoreksi, tanpa pake urat ya.. :D


Jumat, 08 Juni 2012

Dialektika = Kreatifitas

Penjelasan panjang lebar mungkin bisa Anda dapatkan di Dialektika wikipedia, namun saya ingin mencoba belajar dan mengkristalkan menjadi sesuatu yang mudah.. (khususnya kaum visual)

Dialektika =
  • dialog/ 2 arah
  • mengalir/ berubah-ubah
  • suatu pemahaman bahwa segala sesuatu itu (didunia ini) bisa berubah..!
Lalu Hegel, seorang filsuf Jerman menyempurnakan Dialektika menjadi sebuah trilogi (didunia ini) tidak ada kebenaran yang absolut :
  • Tesis (keadaan yg ada)
  • Anti-tesis (keadaan sebaliknya/seharusnya)
  • Sintesis (keadaan kompromi/ yang terbaik)
Perubahan dan pertentangan atas tesis oleh anti tesis akan menciptakan sintesis.

Inilah yang banyak mendasari filsafat dalam proses sosial manusia, yang membangkitkan semangat kritis pada setiap manusia untuk menjadi lebih baik.. Namun hal ini dapat kita lakukan dalam tataran filsafat duniawi/sosialis, sehingga bila kita bawa ke ranah keberagamaan, maka hal ini menjadi sangat tidak relevan, karena keimanan seseorang tidak dapat diperdebatkan dan dibantahkan.

Karena itu, secara langsung dan tidak langsung, hukum Dialektika ini dapat dipergunakan dalam berbagai pemikiran dan konsep, untuk membuahkan inovasi dan kreatifitas yang tak akan ada habisnya.

Salam Nampol Abis!

disclaimer: sejujurnya saya tulis artikel ini, di blog saya sendiri, adalah dengan tujuan agar yang saya pelajari dan browsing-browsing lebih nyangkut di otak daripada sekedar dibaca.. jadi, kalo ada yg salah mohon dikoreksi, tanpa pake urat ya.. :D

Rabu, 06 Juni 2012

Jadwal EURO 2012 POLAND - UKRAINE (Download jadwal Pertandingan Excel)

Pagelaran turnamen akbar bola di daratan Eropa sudah didepan mata, dan ini akan menjadi pertarungan seru karena sedikit banyak pertarungan sepak bola yang sering disajikan di televisi tanah air merupakan turnamen-turnamen yang berkiblat pada sepak bola Eropa. Sebut saja liga yang tidak pernah absen dari TV swasta kita mulai dari Liga Premier Inggris, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundes Liga Jerman, dan klub-klub eropa papan atas lainnya melalui Piala Champion.

Bagi yang belum punya Jadwal EURO 2012 (excel): jadwal pertandingan dan score board, bisa download di sini!

Sudah barang tentu turnamen UEFA EURO 2012 kali ini menjadi sangat seru bila di saksikan bersama-sama baik dalam lingkup keluarga bahkan nonton bareng di tempat umum, karena turnamen yang dikemas baik ini menjanjikan permainan yang berkualitas. Sudah kah anda memiliki tempat nonton bareng favorit?

Stay Nampol Abis!
Jadwal EURO 2012

Carpe Diem

Scale back your long hopes 
to a short period. 

While we 
speak, time is envious and 
is running away from us.



Seize the day, trusting 
little in the future


“Odes” - Horace - 65 BC

Sabtu, 02 Juni 2012

Letih itu Wajar dalam jalan menuju Keberhasilan

Penat dan cape selalu hinggap dan mendera ketika kita tidak tertarik akan aktivitas yang kita lakukan, atau manjadi lelah karena kurang percaya terhadap hasil yang kelak didapatkan.

Namun badan juga bisa penat, karena pembakaran sel tubuh baik karena gerak fisik dan juga yang bisa saja malah menjadi sangat dominan yaitu karena gerak pikiran.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penat lebih mendera yang disebabkan oleh pikiran lalu fisik sehingga mudah di garis bawahi agar kita lebih harus sering mengistirahatkan pikiran daripada meletakkan badan dalam peraduan..

Selamat Tidur..
Salam Nampol Abis!

Jumat, 01 Juni 2012

Networking (Temali Kerja)

Di dunia kerja saat ini yang semakin menuntut hasil yang tinggi, tidak jarang membutuhkan terobosan baru agar inovasi tidak hanya sebagai "bunga" aktualisasi kinerja, namun menjadi kebutuhan yang harus terus diproduksi dengan presisi. Karena itu informasi, sosialisasi dan relasi harus dijaga dinamikannya agar terus hidup, berkembang, dan menghasilkan solusi terobosan dalam pekerjaan.

Networking atau temali kerja, atau yang juga dapat disebut jaringan adalah sebuah entitas yang tak ubahnya seperti bangunan yang terbuat dari manusia dalam kinerja, kepentingan, dan kepercayaan. Hal ini sering digunakan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam dunia penjualan dan pemasaran, baik itu untuk produk perusahaan, MLM, sampai profesional skill sekalipun.

Yang paling memanfaatkan penuh entitas kerja jaringan secara komprehensif adalah bisnis MLM, atau bisnis Multi Level Marketing. Dalam bisnis ini, penjualan produk tidak menjadi titik krusial, walaupun bisa menjadi jalan masuk ketertarikan dari manfaatnya. Banyak orang mengatakan ini bisnis jaringan, dengan kata lain bisnis ini mengutamakan bagaimana agar kita membangun jaringan manusia yang terikat erat dibawah kita, yang mereka juga akan meneruskan kebawahnya selanjutnya dan seterusnya.

Namun perlu digaris bawahi, bahwa sedemikian baiknya konsep dan sistem yang dikembangkan untuk mendapatkan manfaat dari kekuatan jaringan, tapi pada dasarnya bangunan yang hidup merupakan bangunan yang tak akan pernah diam, 
karena setiap kepala manusia selalu memiliki pemikiran dengan pola ritme dan tarikan melodi yang berbeda-beda. 
Alih-alih mencari ketenangan dari asumsi automatisasi kemampuan dan kekuatan jaringan, justru sebaliknya menghabiskan setiap detik kehidupan untuk menjaga agar bangunan tersebut tetap berdiri dan berharap semakin besar, layaknya sifat dasar manusia yang tak pernah puas!

Stay Nampol Abis!