Sosial Media? Kenapa sih kok bisa booming banget? Sesuatu banget ya..
Lanjutan dari artikel Binatang apa sih Social Media itu? (Part 1) adalah sebagai berikut.. Mari kita sembelih sama-sama.. :D
- Identitas/Identity
- Percakapan/Conversation
- Berbagi/Sharing
- Kehadiran/Presence : Konsep dari kehadiran disini merupakan sejauh mana pengguna media sosial dapat tahu/melihat apakah pengguna lain dapat diakses di dunia maya dan/atau di dunia nyata baik secara data (chat) maupun tatap muka langsung (live streaming) melalui status yaitu ‘available’ atau ‘hidden’ (Facebook chat, Yahoo Massanger, Skypee) Mengingat konektivitas semakin banyak orang di perjalanan/bergerak, kehadiran ini menjembatani nyata dan virtual, dengan mengetahui di mana posisi orang lain berada secara fisik (foursquare).
- Keterhubungan/Relationship : Dengan kita 'berhubungan,' berarti ada dua atau lebih pengguna memiliki beberapa bentuk keterhubungan/asosiasi yang menyebabkan mereka untuk berkomunikasi, berbagi objek dari sosialitas, saling bertemu/kopi darat, atau hanya saling terdaftar satu sama lain sebagai teman atau penggemar. Keterhubungan bisa melalui cara bebas/flow tanpa pengaturan formal apa dan berapa banyak informasi yang mereka harus berbagi (blog, twitter, youtube), dan yang lebih tertutup/terstruktur, melalui sistem referal/disarankan oleh orang yang kita kenal, dan perlu info tambahan untuk persetujuan (LinkedIn, Facebook). Penelitian menunjukkan bahwa semakin padatnya kualitas hubungan dan besarnya kuantitas pada "daftar teman" pengguna ini, dan juga lebih sentral posisinya dalam portofolio, semakin besar kemungkinan bahwa pengguna menjadi anggota berpengaruh ('influencer') dalam jaringan mereka. Hal ini juga mengacu pada 'multiplexity' hubungan, yaitu ketika pengguna dihubungkan oleh lebih dari satu jenis hubungan (misalnya, mereka adalah rekan kerja dan teman)
- Reputasi/Reputation : Reputasi dapat memiliki arti yang berbeda pada platform media sosial. Dalam kebanyakan kasus, reputasi adalah masalah kepercayaan, tapi karena teknologi informasi belum pandai menentukan kriteria yang bersifat kualitatif, situs media sosial bergantung pada alat yang secara otomatis meng-agregat pengguna informasi untuk menentukan kepercayaan. Namun di media sosial, reputasi merujuk bukan hanya kepada jumlah orang yang melihat, tetapi juga bentuk apresiasi/ penilaian dari isinya, yang sering dievaluasi dengan menggunakan sistem pemberian pilihan/suara pada konten. Di YouTube, reputasi video mungkin didasarkan pada ‘view counts/jumlah yg melihat' atau ‘ratings/pemberian bintang peringkat,' sementara di Facebook dengan jumlah 'like' atau 'suka/jempol', dan sebagainya. Jumlah pengikut/follower di Twitter memiliki keterbatasan nilai dalam hal hanya menunjukkan seberapa populer seseorang, bukan berapa banyak orang yang benar-benar membaca posting. Jika waktu dan aktivitas diperhitungkan dalam komunitas, maka pengukuran jumlah posting dari waktu ke waktu bisa menjadi tolak ukur yang lebih baik. Jika kualitas kontribusi individu yang diperhitungkan, maka sistem pemberian rating akan menjadi pilihan yang tepat.
- Kelompok/Group : Ada dua jenis utama dari kelompok yang ada. Pertama, individu dapat menyortir kontak mereka dan menempatkan teman-teman mereka, teman, pengikut, atau penggemar ke dalam berbagai kelompok yang diciptakan sendiri (misalnya, Twitter memiliki daftar). Kedua, kelompok online dapat dianalogikan seperti klub di dunia offline. (misal seperti di Facebook, ada group terbuka bagi siapa saja, group tertutup, persetujuan diperlukan, atau group rahasia, masuk dengan undangan).
Salam Nampol abis!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar