Minggu, 10 Juni 2012

Berbisnis, pilih Facebook atau Twitter? (Ekologi Media Sosial)

Dalam mencari duit, kita harus ngotot dan pinter memilih. Baik sebagai pengusaha, pedagang, ataupun pribadi, kita dapat membangun brand dan menyalurkannya melalui media sosial yang marak sekali seperti jamur di musim hujan.. Nah, pertanyaannya adalah, kalo buat Bisnis, pilih pake Facebook atau Twitter?

Dalam bahasa ilmiahnya, artinya kita harus memahami ekologi media sosial, baik itu ditujukan untuk kepentingan tujuan perusahaan maupun bisnis pribadi. Ketika memeriksa ekologi media sosial, dengan cepat menjadi jelas bahwa banyak situs yang telah menyerang suatu keseimbangan di antara blok yang berbeda dari sarang lebah. (Lebih jelasnya baca dulu "Hutan & Kerangka Sarang Lebah Media Sosial"

Terdapat 7 blok fungsional yang dapat dibaca di: Binatang apa sih Social Media itu? (Part 1) dan Binatang apa sih Social Media itu? (Part 2). Beberapa lebih fokus pada identitas, beberapa lebih pada berbagi, dan sebagainya. Tak satu pun dari situs utama saat ini media sosial hanya berfokus hanya pada satu blok. Gene Smith (2007), salah satu blogger yang membantu mengembangkan kerangka kerja ini, berpendapat bahwa situs cenderung berkonsentrasi pada tiga atau empat blok utama. (Gambar dibawah menunjukkan ekologi masing-masing jenis sosial media dengan fokus fungsional dominan pada blok yang berwarna gelap)


Dengan menggunakan alat seperti kerangka sarang lebah, semakin penting untuk memahami dan mengembangkan platform media sosial, dan lanskap media sosial secara lebih umum. Maka terdapat pedoman - yaitu 4 Cs: Cognize / Memperhatikan, Congruity / Kesesuaian, Curate / Mengawas, dan Chase / Mengejar - berkaitan bagaimana perusahaan harus mengembangkan strategi untuk monitoring, pemahaman, dan menanggapi berbagai kegiatan media sosial.

  1. Cognize / Memperhatikan: 
    • Mengenali dan memahami lanskap sosial media
    • Mengungkap implikasi  dari fungsi dan keterlibatan media sosial untuk memahami pelanggan Anda
    • Mengetahui apakah dan di mana percakapan tentang suatu perusahaan sedang terjadi, dan bagaimana ini diberdayakan 
    • Mengamati, mencari dan mengakomodasi hubungan baik dengan influencer yang utama
    • Melakukan intelijen kompetitif untuk para pesaing
  2. Congruity / Kesesuaian 
    • Mengembangkan strategi yang kongruen dengan fungsi media sosial yang berbeda dan tujuan perusahaan
    • Fokus pada blok inti sarang lebah dari kegiatan media sosial yang akan memfasilitasi kebutuhan bisnisnya. 
    • Fokus pada kecepatan percakapan. 
    • Fokus pada kebahagiaan pelanggan yang meningkat (misalnya, seberapa baik masalah pelanggan diselesaikan) dan masukan pelanggan ( misalnya, saran untuk meningkatkan produk atau jasa). 
    • Mengintegrasikan strategi media sosial erat dengan strategi pemasaran lainnya.
  3. Curate / Mengawas
    • Perusahaan harus bertindak sebagai kurator/pengawas interaksi media sosial dan konten.
    • Perusahaan harus bergabung ke dalam percakapan pada platform media sosial,
    • Mengembangkan kebijakan yang garis besar bagaimana karyawan mereka menjaga dan melestarikan berbagai bentuk keterlibatan media sosial
    • Menciptakan 'mash-up', yang menggabungkan isi dan fungsi dari berbagai sumber yang sudah ada, seperti individu kredibel di situs mereka, dan/atau menghadirkan penelitian yang ada dari situs lain.
    • Melakukan uji tuntas untuk memastikan bahwa kesempatan yang maksimal dan risiko diminimalkan 
  4. Chase / Mengejar
    • Memindai lingkungan mereka untuk memahami kecepatan percakapan dan arus informasi lain yang dapat mempengaruhi posisi saat ini atau masa depan di pasar 
    • Meninjau kembali asumsi tentang kebutuhan sebuah keterlibatan masyarakat, 
    • Mengamati bagaimana media sosial lainnya platform yang berkembang, 
    • Mengukur seberapa pesaing merespons
    • Lebih khusus lagi, penting untuk mengikuti percakapan dan interaksi lainnya yang mencakup suatu perusahaan, merek, produk, atau individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar